1. Tamak Dan Rakus Terhadap Dunia, Terhadap Apa-Apa Yang Dimiliki Orang Lain.
Rasulullah SAW. Bersabda;
"
Zuhudlah terhadap dunia, Allah akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap
apa yang dimiliki oleh manusia, mereka akan mencintai kamu. "
HR Ibnu Majah
Jika kamu tertimpa musibah, mintalah musyawarah kepada saudaramu dan jangan
meminta
apa yang engkau perlukan. Sebab jika saudara atau temanmu itu memahami
keadaanmu, ia akan terketuk hatinya untuk menolongmu, tanpa harus
meminta atau menitiskan airmata.
2. Maksiat Dan Meremehkan Ketaatan.
Jika
di dalam pergaulan tidak ada nuansa zikir dan ibadah, saling
menasihati, mengingatkan dan memberi pelajaran, bererti pergaulan atau
ikatan persahabatan itu telah gersang disebabkan oleh kerasnya hati dan
perkara ini boleh mengakibatkan terbukanya pintu-pintu kejahatan
sehingga masing-masing akan saling menyibukkan diri dengan urusan yang
lain. Padahal Rasulullah SAW bersabda;
"
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak menzaliminya
dan tidak menghinakannya. Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya,
Tidaklah dua orang yang saling mengasihi, kemudian dipisahkan antara
keduanya kecuali hanya kerana satu dosa yang dilakukan oleh salah
seorang dari keduanya. "
HR Ahmad
Ibnu
Qayim, dalam kitab "Al-Jawabul Kafi" mengatakan, " Di antara akibat
dari perbuatan maksiat adalah rasa gelisah ( takut dan sedih ) yang
dirasakan oleh orang yang bermaksiat itu untuk bertemu dengan
saudara-saudaranya. "
Orang-orang
ahli maksiat dan kemungkaran, pergaulan dan persahabatan mereka tidak
dibangun atas dasar ketakwaan melainkan atas dasar kebendaan sehingga
akan dengan mudah berubah menjadi permusuhan. Bahkan perkara itu nanti
akan menjadi beban di hari kiamat. Allah SWT berfirman;
" Pada hari itu sahabat-sahabat karib: Setengahnya akan menjadi musuh kepada
setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan takwa ( iman dan amal soleh ). "
Q.S Az-Zukhruf : 67
Sedangkan persahabatan kerana Allah, akan terus berlanjutan sampai di syurga;
"
Dan Kami cabut akan apa yang ada di hati mereka dari perasaan hasad
dengki sehingga menjadilah mereka bersaudara ( dalam suasana kasih
mesra ), serta mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin
masing-masing. "
Q.S Al-Hijr : 47
3. Tidak Menggunakan Adab Yang Baik (Syar'i) Ketika Berbicara.
Ketika berbicara dengan saudara atau kawan, hendaknya seseorang memilih perkataan yang paling baik. Allah berfirman;
"
Dan katakanlah ( wahai Muhammad ) kepada hamba-hambaKu ( yang beriman
), supaya mereka berkata dengan kata-kata yang amat baik ( kepada
orang-orang yang menentang kebenaran ); sesungguhnya Syaitan itu
sentiasa menghasut di antara mereka ( yang mukmin dan yang menentang );
sesungguhnya Syaitan itu adalah musuh yang amat nyata bagi manusia. "
Q.S Al-Israa? : 53
Dalam sebuah hadith Nabi SAW bersabda;
" Kalimah thayibah adalah shadaqah. "
HR Bukhari
4. Tidak Memperhatikan Apabila Ada Yang Mengajak Berbicara Dan Memalingkan Muka Darinya.
Seorang
ulama salaf berkata, " Ada seseorang yang menyampaikan hadith sedangkan
aku sudah mengetahui perkara itu sebelum ia dilahirkan oleh ibunya.
Akan tetapi, akhlak yang baik membawaku untuk tetap mendengarkannya
hingga ia selesai berbicara. "
5. Banyak Bercanda Dan Bersenda Gurau.
Berapa ramai orang yang putus hubungan satu sama lainnya hanya disebabkan oleh canda dan senda gurau.
6. Banyak Berdebat Dan Berbantah-Bantahan.
Terkadang
hubungan persaudaraan terputus kerana terjadinya perdebatan yang sengit
yang boleh jadi itu adalah tipuan syaitan. Dengan alasan mempertahankan
aqidah dan prinsipnya padahal sesungguhnya adalah mempertahankan dirinya dan kesombongannya. Rasulullah SAW bersabda;
" Orang yang paling dibenci di sisi Allah adalah yang keras dan besar permusuhannya. "
HR Bukhari dan Muslim
Orang yang banyak permusuhannya adalah yang suka mengutarakan perdebatan, perbalahan dan pendapat.
Tetapi
debat dengan cara yang baik untuk menerangkan kebenaran kepada orang
yang kurang faham, dan kepada ahli bid`ah, perkara itu tidak
bermasalah. Tetapi, jika sudah melampaui batas, maka perkara itu tidak
diperbolehkan. Bahkan jika perdebatan itu dilakukan untuk menunjukkan kehebatan diri, perkara itu malah
menjadi bukti akan lemahnya iman dan sedikitnya pengetahuan.
Jadi,
boleh juga dengan perdebatan ini, tali ukhuwah akan terurai dan hilang.
Sebab masing-masing merasa lebih lebih kuat hujjahnya dibanding yang
lain.
7. Berbisik-Bisik ( Pembicaraan Rahsia )
Berbisik-bisik
adalah merupakan perkara yang remeh tetapi mempunyai pengaruh yang
dalam bagi orang yang berfikiran ingin membina ikatan persaudaraan.
Allah SWT berfirman;
"
Sesungguhnya perbuatan berbisik ( dengan kejahatan ) itu adalah dari (
hasutan ) Syaitan, untuk menjadikan orang-orang yang beriman
berdukacita; sedang bisikan itu tidak akan dapat membahayakan mereka
sedikitpun melainkan dengan izin Allah; dan kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman berserah diri. "
Q.S Al-Mujaadalah : 10
Rasulullah bersabda;
"
Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang di antaranya
berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ketiga kerana itu akan dapat
menyebabkannya bersedih. "
HR Bukhari dan Muslim
Para
ulama berkata, " Syaitan akan membisikkan kepadanya dan berkata, '
Mereka itu membicarakanmu'." Maka dari itu para ulama mensyaratkan agar
meminta izin terlebih dahulu jika ingin berbisik-bisik ( berbicara
rahsia ).
Wallahualam Bisshawab